Selasa, 20 Agustus 2024

Wanita Open BO Ditemukan Tewas Mengerikan di Lampung Utara: Terlibat Kasus Pembunuhan dan Senjata Api

Wanita Open BO Ditemukan Tewas Mengerikan di Lampung Utara: Terlibat Kasus Pembunuhan dan Senjata Api





Seorang wanita tanpa identitas ditemukan tewas mengenaskan di kamar mandi sebuah kos di Lampung Utara pada Minggu malam (18/8/2024). Korban, yang diduga bekerja sebagai wanita open BO, ditemukan dengan luka gorok di lehernya. Kondisi jenazah dan penemuan beberapa barang di lokasi kejadian menambah misteri dan ketegangan kasus ini.


Temuan Mengejutkan di Lokasi Kejadian

Korban ditemukan dalam keadaan mengenakan pakaian hitam dan celana panjang jeans biru gelap, dengan ceceran darah yang memenuhi lantai kamar mandi kos di Jalan Pemasyarakatan, Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Kotabumi Selatan. Foto-foto yang beredar menunjukkan suasana mengejutkan di lokasi kejadian, termasuk beberapa alat kontrasepsi yang ditemukan di sekitar tempat kejadian.

Selain itu, sebuah benda yang mirip senjata api juga terlihat di lokasi. Kombes Umi Fadillah Astutik, Kabid Humas Polda Lampung, mengkonfirmasi penemuan tersebut. "Benar, pada Minggu malam pukul 18.30 WIB ditemukan seorang wanita tanpa identitas di kamar kos tersebut. Kami sedang menyelidiki lebih lanjut," ujar Umi.


Dugaan Motif dan Penyelidikan


Menurut keterangan saksi, wanita tersebut dipesan oleh seorang pria yang menggunakan kamar kos tersebut. "Dari informasi yang kami dapatkan, pelaku meminjam kamar kos untuk bersama wanita open BO yang telah dipesannya," ungkap Umi. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa pembunuhan ini mungkin terkait dengan kegiatan yang berlangsung di kos tersebut.

Jasad korban telah dievakuasi ke rumah sakit setempat untuk dilakukan visum. Tim Inafis Polres Lampung Utara sudah menangani proses evakuasi dan pemeriksaan lebih lanjut. "Kami menemukan luka sayatan benda tajam di leher korban. Saat ini kami sedang mendalami lebih dalam mengenai benda yang mirip senjata api," jelas Umi.




Penangkapan dan Proses Hukum




Seorang terduga pelaku telah diamankan dan sedang diperiksa oleh Polres Lampung Utara. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap semua detail terkait kasus ini dan mencari tahu keterlibatan benda yang mirip senjata api dalam kejadian tersebut.

Kasus pembunuhan ini menambah deretan kasus kekerasan yang mengkhawatirkan dan menarik perhatian publik. Penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat segera mengungkap pelaku serta motif di balik kejadian tragis ini dan memberikan keadilan bagi korban.

Senin, 19 Agustus 2024

Wanita Hamil di Tapin Ditikam Mantan Suami, Janin Meninggal Dunia

Wanita Hamil di Tapin Ditikam Mantan Suami, Janin Meninggal Dunia


Pada Jumat, 16 Agustus 2024, seorang wanita hamil berusia 27 tahun yang dikenal dengan inisial M mengalami serangan brutal di Desa Tatakan, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 Wita, ketika pelaku yang merupakan mantan suami korban, menyerangnya dengan senjata tajam.

Kapolsek Tapin Selatan, Iptu Sugiyono, menjelaskan bahwa sebelum penyerangan, korban merasa diikuti oleh seseorang saat mengendarai sepeda motor. Untuk mencari perlindungan, ia berhenti di rumah seorang teman. Namun, tidak lama setelah itu, pelaku datang dan terlibat cekcok dengan korban.

Menurut Sugiyono, pelaku kemudian dengan brutal menyerang korban menggunakan pisau, menyebabkan luka serius di perut, punggung, pinggang, lengan, tangan, paha, dan betis sebelah kiri korban. Akibat dari serangan tersebut, janin dalam kandungan korban mengalami luka parah dan dinyatakan meninggal dunia.

Meskipun demikian, nyawa korban berhasil diselamatkan dan ia kini mendapatkan perawatan intensif di RSUD Datu Sanggul Rantau. 

Pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengamankan barang bukti, termasuk pakaian korban dan pisau yang digunakan oleh pelaku. Saat ini, pelaku masih dalam buronan, dan polisi sedang melakukan pengejaran intensif serta berkoordinasi dengan Unit Resmob Sat Reskrim Polres Tapin.

Iptu Sugiyono mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan memberikan kepercayaan penuh kepada pihak kepolisian dalam menangani kasus ini. Pihak kepolisian berkomitmen untuk bekerja keras demi memastikan keadilan bagi korban dan keluarganya.

Minggu, 18 Agustus 2024

Lomba Panjat Pinang Berakhir Tragis: Pria di Brebes Tewas Setelah Jatuh

Lomba Panjat Pinang Berakhir Tragis: Pria di Brebes Tewas Setelah Jatuh



Perayaan HUT Kemerdekaan RI di Desa Terlaya, Kecamatan Bantarkawung, Brebes, berakhir dengan tragedi setelah seorang pria bernama Mulyono (43) tewas dalam lomba panjat pinang. Insiden ini terekam dalam video berdurasi 34 detik yang viral di media sosial pada Sabtu (17/8/2024).

Video tersebut menunjukkan suasana lomba yang meriah di atas tanah rata, di mana sekelompok peserta berusaha memanjat pinang yang licin. Dalam rekaman itu, tampak Mulyono, warga Dukuh Cukuning, berada di posisi kedua, dengan peserta lain berdiri di atas pundaknya. Ketika struktur panjat pinang runtuh, Mulyono terjatuh dan kepala serta tubuhnya tertimpa peserta lainnya.

Warga segera menggotong Mulyono yang tak sadarkan diri ke Rumah Sakit Sakit Alam Medica Bumiayu. Meskipun mendapatkan perawatan intensif, Mulyono dinyatakan meninggal dunia pada pukul 13.00 WIB, setelah satu hari dirawat.

Lukas, seorang saksi, mengungkapkan bahwa lomba panjat pinang ini diadakan secara spontan oleh warga tanpa panitia resmi. “Korban jatuh dan tertimpa rekan-rekannya. Kegiatan ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan dalam setiap lomba,” kata Lukas.

Peristiwa tragis ini menyoroti perlunya perhatian lebih pada keselamatan dalam perayaan tradisional. Masyarakat diharapkan lebih memperhatikan keselamatan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Sabtu, 17 Agustus 2024

Tragis! Remaja Perempuan Lompat dari Jembatan di Buleleng Diduga Karena Putus Cinta

Tragis! Remaja Perempuan Lompat dari Jembatan di Buleleng Diduga Karena Putus Cinta




Kisah duka menyelimuti Kabupaten Buleleng, Bali, setelah seorang remaja perempuan berusia 19 tahun ditemukan tewas di bawah jembatan jalan shortcut titik 8 di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, pada Kamis pagi (15/8/2024). Remaja tersebut, yang dikenal dengan inisial NKP, berasal dari Banjar Abang, Desa Baturiti, Kabupaten Tabanan.


Kronologi Kejadian

Peristiwa tragis ini pertama kali diketahui oleh seorang warga negara asing (WNA) yang melintas di jembatan tersebut sekitar pukul 10.00 Wita. WNA tersebut melihat tubuh NKP tergeletak di bawah jembatan dan segera memberitahukan seorang petani cengkeh lokal, Ketut Sukardiasa (45), yang kebetulan berada di dekat lokasi.

Ketut Sukardiasa segera melaporkan kejadian tersebut kepada aparat desa setelah menerima informasi dari WNA. Tim dari Polsek Sukasada, bersama dengan tim medis Puskesmas Sukasada 2 dan PMI Kabupaten Buleleng, segera menuju lokasi untuk melakukan evakuasi jenazah NKP.


Dugaan Motif Bunuh Diri

Kepala Seksi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika, menyebutkan bahwa dugaan sementara menyimpulkan bahwa NKP melakukan tindakan bunuh diri karena masalah asmara. "Dugaan awal adalah korban bunuh diri akibat diputus oleh pacarnya," ungkap Diatmika.

Pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengonfirmasi penyebab pasti dari kejadian ini. Jenazah NKP telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk pemeriksaan lebih mendalam.


Reaksi Masyarakat dan Tindakan Selanjutnya

Kejadian ini mengejutkan warga sekitar dan menimbulkan kesedihan mendalam bagi keluarga korban. Keputusan NKP untuk mengakhiri hidupnya dengan cara yang begitu tragis menyoroti pentingnya dukungan emosional dan perhatian terhadap masalah kesehatan mental, terutama bagi para remaja.

Pihak berwenang terus bekerja untuk mengungkap lebih jauh tentang kejadian ini dan memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan. Dalam waktu yang penuh kesedihan ini, masyarakat diimbau untuk lebih peka terhadap tanda-tanda kesulitan emosional pada orang di sekitar mereka dan menyediakan dukungan yang diperlukan.

Jumat, 16 Agustus 2024

Cemburu Membara: Suami Tusuk Leher Pria yang Antar Istrinya Hingga Tewas di Tuban

Cemburu Membara: Suami Tusuk Leher Pria yang Antar Istrinya Hingga Tewas di Tuban



Sebuah tragedi tragis terjadi di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, saat sebuah tindakan kebaikan berakhir dengan kekerasan mematikan. Seorang pria bernama Hendik Prasetyo dari Lamongan tewas setelah ditusuk di leher oleh suami wanita yang diantarnya. Peristiwa ini mengguncang masyarakat setempat dan menimbulkan banyak pertanyaan mengenai motif di balik aksi brutal tersebut.


Kisah Tragis di Jalan Sejahtera

Kejadian memilukan ini berlangsung di Jalan Sejahtera, Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding. Hendik Prasetyo, yang berniat baik untuk mengantarkan seorang wanita ke tempat kosnya, menjadi korban amukan suami wanita tersebut. Sesampainya di lokasi, Hendik tiba-tiba dihadang oleh suami wanita yang bernama A. Dalam sekejap, A mengeluarkan sebuah badik dan menusuk Hendik tepat di leher, menyebabkan pria tersebut tergeletak bersimbah darah di lokasi kejadian.

Menurut Nuismadi, pemilik kos yang juga menjadi saksi mata, warga sekitar tidak berani mendekati lokasi saat kejadian karena pelaku masih membawa senjata tajam. "Warga yang hendak menolong korban tidak berani lantaran tersangka masih membawa senjata tajam," ujar Nuismadi.


Pengejaran dan Penangkapan Pelaku

Usai penusukan, pelaku langsung melarikan diri dari lokasi kejadian. Namun, kepolisian tidak tinggal diam. Satreskrim Polres Tuban segera meluncurkan operasi pencarian dan berhasil menangkap pelaku beberapa jam kemudian. Selain menangkap A, polisi juga menyita badik yang digunakan pelaku untuk melakukan kejahatan tersebut. 

Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Rianto, menjelaskan, "Selain mengamankan tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti berupa badik yang digunakan tersangka untuk menusuk korban."


Motif di Balik Kekerasan

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mendalami motif di balik tindakan kekerasan tersebut. Terbakar cemburu tampaknya menjadi penyebab utama, namun penyelidikan masih berlanjut untuk memastikan apakah ada faktor lain yang berkontribusi terhadap peristiwa tragis ini.


Peringatan akan Bahaya Cemburu


Kasus ini menjadi pengingat akan bahaya emosi yang tidak terkendali, khususnya cemburu yang bisa berujung pada kekerasan. Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar. Pihak kepolisian berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini dengan adil dan memastikan bahwa pelaku mendapatkan hukuman sesuai dengan tindakannya. 

Kematian Hendik Prasetyo menjadi sorotan serius mengenai bagaimana kita menghadapi konflik emosional dan pentingnya intervensi yang tepat sebelum situasi memburuk.

Kamis, 15 Agustus 2024

Komnas Perempuan Apresiasi Keberanian Intan Nabila Ungkap KDRT, Polisi Tanggap Cepat

Komnas Perempuan Apresiasi Keberanian Intan Nabila Ungkap KDRT, Polisi Tanggap Cepat




Jakarta, 14 Agustus 2024 — Komnas Perempuan memberikan apresiasi tinggi kepada selebgram Cut Intan Nabila yang berani mengungkapkan penderitaannya sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Keberanian Intan Nabila untuk berbicara terbuka tentang kekerasan yang dialaminya merupakan langkah penting dalam memerangi fenomena yang sering kali tersembunyi ini.


Pengakuan Komnas Perempuan

Komisioner Komnas Perempuan, Theresia Sri Endras Iswarini, menilai langkah Intan Nabila sangat berarti. "Kami mengapresiasi keberanian korban untuk melapor. Tidak mudah bagi seseorang yang telah mengalami kekerasan lebih dari lima kali untuk berbicara," ungkap Theresia dalam keterangannya, Rabu (14/8/2024). Menurutnya, ada banyak pertimbangan dan ketakutan yang sering membuat korban enggan untuk berbicara.


Tanggap Cepat Kepolisian

Komnas Perempuan juga memuji kepolisian atas tindakan cepat dalam menangani kasus ini. Suami Intan Nabila, Armor Toreador, telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka dengan berbagai pasal yang dikenakan. "Kami menghargai Kepolisian Jabar yang sigap menangani kasus ini. Penanganan dan pemulihan awal korban yang dilakukan dengan baik sangat penting," tambah Theresia.


Dukungan untuk Korban

Theresia mengajak semua pihak untuk mendukung keadilan bagi korban dan meningkatkan kesadaran tentang kekerasan terhadap perempuan. "Kasus kekerasan terhadap perempuan adalah fenomena gunung es. Kita tidak tahu berapa banyak kasus yang terjadi sebelum korban berani membuka diri kepada publik," jelasnya. Dukungan dari media dan masyarakat sangat penting untuk memastikan korban mendapatkan keadilan yang pantas.


Penahanan dan Pasal

Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, mengonfirmasi bahwa Armor Toreador ditahan dengan pasal berlapis. Armor dijerat dengan:

1.Pasal 44 ayat 2 UU No. 23 Tahun 2004 tentang KDRT dengan ancaman 10 tahun penjara.

2.Pasal 80 UU No. 35 Tahun 2014** tentang Kekerasan Terhadap Anak dengan ancaman 4 tahun 8 bulan ditambah sepertiga.

3 Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara.




Pernyataan Armor

Saat ditanya mengenai frekuensi kekerasan yang dilakukan terhadap istri dan anaknya, Armor mengaku telah melakukan KDRT sejak tahun 2020 lebih dari lima kali. Pengakuan tersebut menjadi bagian dari proses hukum yang sedang berlangsung.

Dengan langkah cepat dari kepolisian dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan kasus ini dapat menjadi momentum penting dalam pemberantasan KDRT dan memberikan dorongan bagi korban lain untuk berbicara dan mencari keadilan.

Rabu, 14 Agustus 2024

Suami Cut Intan Nabila Ditangkap: Armor Toreador Terlibat Kasus KDRT

Suami Cut Intan Nabila Ditangkap: Armor Toreador Terlibat Kasus KDRT


Armor Toreador, suami dari selebgram Cut Intan Nabila, menjadi sorotan setelah ditangkap polisi terkait kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Penangkapan Armor dilakukan di sebuah hotel di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, dan segera menjadi viral di media sosial.

LambeTrending memperoleh foto saat Armor diamankan oleh polisi. Dalam gambar tersebut, Armor terlihat mengenakan jaket putih, menandakan momen tegang saat penangkapan. Kini, Armor telah dibawa ke Polres Bogor untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait tuduhan KDRT yang menimpa istrinya.

Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, mengonfirmasi penangkapan Armor dan menyebutkan bahwa pelaku ditangkap di Kemang. "Saat ini, Armor Toreador dibawa ke Polres Bogor untuk penyidikan lebih lanjut," ungkap Rio.

Sementara itu, Cut Intan Nabila saat ini berada di Mako Polres Bogor untuk mendapatkan perlindungan. Kasus ini menjadi perhatian publik, menyoroti pentingnya penanganan kasus KDRT dan dukungan terhadap korban. Proses hukum terhadap Armor Toreador diharapkan bisa memberikan keadilan dan memberi pesan tegas mengenai kekerasan dalam rumah tangga.



Referensi : 

- Patreon