Tragedi di Dompu: Siswa SMP Meninggal Dunia Usai Terkena Lemparan Batu
Kota Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), kini berduka setelah insiden tragis yang merenggut nyawa seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Raiz, seorang pelajar berusia 13 tahun, meninggal dunia setelah terkena lemparan batu dari orang tak dikenal pada malam yang kelam, Kamis (14/11/2024).
Kejadian yang Mengguncang
Raiz, yang merupakan siswa dari Lingkungan Magenda, Kelurahan Potu, sedang berboncengan dengan temannya saat melintas di Jalan Dompu-Sumbawa, tepatnya di Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja. Tanpa diduga, sebuah batu meluncur deras dan mengenai kepala Raiz. Akibatnya, dia terjatuh dari sepeda motor, dan darah segar mengalir deras dari luka di kepalanya.
Menurut Hendra, seorang saksi mata dari Lingkungan Magenda, kejadian tersebut sangat mengejutkan. “Kami semua tidak menyangka hal seperti ini bisa terjadi di tempat kami,” ungkap Hendra dengan nada kesedihan.
Upaya Pertolongan
Raiz segera dilarikan oleh warga setempat ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dompu. Sesampainya di rumah sakit pada pukul 23.50 Wita, kondisi Raiz sangat kritis. Muhammad Iradat, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat dan Pemasaran RSUD Dompu, menjelaskan bahwa Raiz tiba dalam keadaan tanpa tanda vital. “Petugas medis telah berusaha memberikan pertolongan, tetapi tidak ada respons. Tengkorak bagian belakang kepalanya mengalami retak yang cukup parah,” jelas Iradat.
Dengan luka terbuka sepanjang 6-7 sentimeter, Raiz terlihat tak berdaya. Tim medis menyimpulkan bahwa kematian Raiz kemungkinan besar disebabkan oleh kehabisan darah akibat luka yang dideritanya.
Reaksi Masyarakat
Tragedi ini telah mengguncang seluruh masyarakat Dompu. Keluarga Raiz dan warga setempat tidak tinggal diam. Malam itu juga, mereka melakukan aksi blokir jalan sebagai bentuk protes dan kesedihan atas kejadian yang menimpa Raiz. “Kami ingin kedamaian dan keamanan bagi anak-anak kami. Kami tidak ingin ada lagi korban seperti ini,” tegas salah satu keluarga Raiz.
Kepolisian setempat sedang melakukan penyelidikan untuk menemukan pelaku di balik tindakan brutal tersebut. Sementara itu, Komunitas sekolah dan masyarakat kini bersatu dalam usaha mencari keadilan bagi Raiz, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap keamanan di sekitar mereka.
Kehilangan seorang anak seusia Raiz seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar. Harapan kini tertuju kepada pihak berwenang untuk mengungkap kasus ini serta memberikan rasa aman bagi semua warga, terutama bagi generasi muda yang harusnya bisa belajar dan tumbuh dalam lingkungan yang aman dan damai. Semoga tragedi ini tidak terulang kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar